Pernahkah kalian merasa/berpikir; saya solat wajib, saya pun tahajjud, solat rawatib pun tak pernah tertinggal, tetapi mengapa saya masih kecolongan melakukan suatu perbuatan dosa atau sesuatu yang tidak seharusnya saya lakukan sebagai seorang yang solat? jujur saya pernah, sebenarnya ini juga merupakan pengalaman saya, dan saya mulai berpikir keras, apa kira2 akar dari persoalan ini? setelah saya pikir2, mungkin selama ini saya hanya mengerjakan solat sebagai rutinitas, mungkin saya hanya mengerjakan alih2 'mendirikan', solat tanpa ruh, dan doa yang dipanjatkan walaupun panjang dan dalam bahasa arab, kerap kali membuat saya hanya mengangapnya sambil lalu saja.
Pernah satu kali setelah solat 'asr, saya secara sadar melakukan dosa. saya tahu itu dosa tapi tetap saya lakukan. saya merasa sedang diawasi, tapi tetap saya lakukan. tidak seperti pertama kali saya mengenal islam secara sadar, saya tekun dan begitu khusyuk, sampai2 saya berpikir "solat ini adalah solat terakhir saya" setiap saya solat. dan saya sebisa mungkin menghayati setiap arti ayat yang saya baca, setiap doa yang saya panjatkan.
tetapi, terkadang kualitas keimanan saya jatuh begitu drastis, apa sebabnya? saya pun terkadang berbohong, dengan dalih bohong putih, padahal bohong ya tetap saja bohong apapun alasannya. saya menyalahkan syaiton karena telah mempengaruhi saya, tapi saya selalu mengkambinghitamkan syaiton, padahal itu adalah hawa nafsu saya sendiri sebagai seorang yang lemah iman. apakah kalian pernah merasakan hal seperti ini?
Tetapi pagi ini saya lihat tayangan tausiyah di TV, membahas tentang godaan syaiton. dan kata Pak Ustadz-nya, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan kualitas iman. yaitu :
1. meluruskan niat, membenarkan kembali niat kita untuk melakukan kewajiban sebagai seorang muslim, karena memang syaiton itu tugasnya menggoda, dan sebagai ujian iman, jadi jika niat kita sudah lurus lillahi ta'ala, mudah2an Allah menolong kita dan melindungi kita dari pengaruh buruk syaiton.
2. berta'awudz, atau membaca ayat kursi. dan ada dua kalimat yang syaiton tidak akan bisa mengucapkannya yaitu kalimat tauhid (laa ilaaha illallah), dan istighfar (astaghfirullah), maka bacalah kalimah ini jika kita merasa syaiton sedang menggangu.
ini ada beberapa pengalaman saya, boleh dicoba hehe :
1. untuk memperbaiki solat, sebisa mungkin kita mengerti dan memaknai serta menghayati setiap ayat al qur'an yang kita baca maupun doa yang kita panjatkan, dan sadarkan dalam diri bahwa kita ini milik Allah dan akan kembali hanya kepadaNya, dan anggaplah ini sebagai solat terakhir, jika mampu, menangislah, karena Allah suka orang yang menangis karena-Nya. saya percaya ketika kita mengangis karena-Nya, Dia sedang tersenyum melihat kita.
2. setiap akan melakukan dosa, alihkan ke kegiatan lain. seperti membaca al qur'an atau mendengar murottal. tidak perlu muluk2, baca terjemahannya saja dan mengerti isinya, sebisa mungkin mengangis, pasti pikiran akan teralihkan. jika tidak, bersikap keras terhadap diri anda, marahi dan tegaskan pada diri anda dan katakan keras2 : "ITU DOSA!!" jika tidak mempan, tampar diri anda (yang ini jangan ditiru) tetapi lebih baik berta'awudz dan berpikir ke hal2 yang menyedihkan seperti dimarahi guru, dijauhi teman, diejek sodara (haha ini yang saya lakukan dan berhasil :D)
3. usahakan pikiran hanya fokus mengingat Allah, setiap melakukan kegiatan ingat niatnya karena Allah. ingat dunia hanya sementara dan itu hanya sebuah ujian naik tingkat sebagai seorang hamba Allah. dan yang paling penting berdoa kepada Allah, mohon diberi kesabaran, keikhlasan dan petunjuk kepada kebenaran serta kekuatan keimanan dan ketakwaan.
tapi ini belum semua usaha yang ada, masih banyak hal lain yang patut dicoba untuk meluruskan diri dan niat kepada jalan Allah. jika ada yang mau berbagi mohon bantuannya ya. semoga bermanfaat. :)