بسم الله الرحمن الرحيم

Sampaikanlah dari ku walaupun hanya satu ayat.”

(HR. Ahmad, Bukhari, Tarmidzi.)

Jumat, 20 Mei 2011

Hukum Wudhu di WC

Pertanyaan, “Apa hukum seorang yang berwudhu di dalam WC? Sahkah wudunya?”


لا بأس أن يتوضأ داخل الحمام، إذا دعت الحاجة إلى ذلك، ويسمي عند أول الوضوء، يقول: “بسم الله”؛ لأن التسمية واجبة عند بعض أهل العلم، ومتأكدة عند الأكثر، فيأتي بها وتزول الكراهة؛ لأن الكراهة تزول عند وجود الحاجة إلى التسمية، والإنسان مأمور بالتسمية عند أول الوضوء، فيسمى ويكمل وضوءه.

Jawaban Syaikh Ibnu Baz, “Tidaklah mengapa berwudhu di dalam WC jika memang ada kebutuhan untuk berwudhu di dalam WC dan tetap menyebut nama Allah dengan lisan di awal wudhu dengan mengatakan, ‘bismillah’. Menyebut nama Allah dalam wudhu menurut sejumlah ulama hukumnya adalah wajib dan sunnah muakkadah menurut mayoritas ulama. Orang yang berwudhu di dalam WC tetap menyebut nama Allah dan hukum makruhnya menyebut nama Allah di dalam WC dalam kondisi ini tidak berlaku. Hukum makruh itu hilang alias tidak berlaku jika ada kebutuhan. Dalam kondisi ini ada kebutuhan untuk menyebut nama Allah karena kita diperintahkan untuk menyebut nama Allah di awal wudhu. Sehingga orang yang berwudhu di WC tetap menyebut nama Allah dengan lisan dan berwudhu hingga selesai.

وأما التشهد فيكون بعد الخروج من الحمام – وهو محل قضاء الحاجة – فإذا فرغ من وضوئه يخرج ويتشهد في الخارج.

Sedangkan bacaan setelah wudhu itu diucapkan setelah keluar dari WC alias tempat buang hajat. Setelah selesai berwudhu keluar dari WC lalu membaca bacaan setelah wudhu di luar WC.

أما إذا كان الحمام لمجرد الوضوء ليس للغائط والبول، فهذا لا بأس أن يأتي بها فيه؛ لأنه ليس محلاً لقضاء الحاجة.

Jika kamar mandi tersebut hanyalah untuk tempat berwudhu bukan untung berak atau kencing maka membaca bismillah ketika wudhu di tempat ini hukumnya adalah tidak mengapa karena makruh menyebut nama Allah di dalam kamar mandi hanya berlaku untuk tempat buang hajat, berak atau kencing”
[Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawi’ah karya Ibnu Baz juz 10 hal 28, terbitan Dar Ashda’ Buraidah cet ketiga 1428 H].

Kebanyakan kamar mandi di Saudi biasa terpisah dengan WC (tempat buang hajat). (ed)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar